Jerman vs Spanyol
Euro 2008 memasuki partai puncak. Sebanyak 30 pertandingan telah berlangsung dan dua tempat menuju tampuk juara menjadi milik Jerman dan Spanyol. Dari total pertandingan di atas Euro 2008 terhitung produktif dengan 76 gol. Kedua pelatih yakin produktifitas akan terus berlanjut di Ernst Happel Stadion, Minggu (29/06) atau Senin dinihari-WIB.
Joachim Loew, arsitek Jerman, memiliki ambisi membawa Die Maanschaft menjadi kampiun untuk keempat kalinya. Kekuatan utama Jerman tidak salah lagi berada pada mental bertanding yang luar biasa. Kalah dari Kroasia di zona Grup B, Jerman mampu memutarbalikkan prediksi banyak orang di perempat final dengan menyingkirkan Portugal yang lebih dijagokan.
Dengan skor yang sama, 3-2, Jerman mengubur Turki, tim yang bisa disebut kekuatan paling alot selama beberapa pekan ini. Meski dramatis, Jerman tidak butuh tendangan penalti dalam menyingkirkan lawan-lawannya. Di tengah harapan menggunung Jerman dikejutkan dengan cederanya Michael Ballack (betis), pengendali tempo permainan dan sosok pemimpin.
Jika sampai Ballack benar-benar absen sama sekali, maka Loew akan berkutat pada dua pelapis, Simon Rolfes dan Tim Borowski. Loew yang tergolong pelatih muda cukup fleksibel dalam menetapkan formasi. Tidak haram ia mengubah pakem 4-4-2 dengan hanya menempatkan seorang Miroslav Klose di depan.
Di pihak Spanyol, atmosfir moral sedang tinggi-tingginya setelah melangkah dari trauma pahit perempat final yang berlangsung pada 22 Juni. Melampaui Italia lewat drama adu penalti, Spanyol menggilas Rusia 3-0. Jadilah La Furia Roja melangkah untuk pertama kalinya ke final dalam 24 tahun. Mengulang kenangan manis tampil sebagai juara untuk kedua kalinya sejak 1964 pun menghinggapi Iker Casillas dkk.
Absennya Ballack jadi handicap di kubu Jerman, Spanyol kehilangan pemain tertajam sementara di turnamen. David Villa dipastikan absen lantaran cedera paha ketika mengambil tendangan bebas di partai semifinal. Tapi absennya Villa sepertinya tidak terlalu memusingkan Luis Aragones. Pelatih tertua di Euro 2008 itu dinaungi keberuntungan. Keputusannya memasukan Cesc Fabregas menggantikan Villa membuat lini tengah Spanyol begitu dominan dan serangan mengalir lancar dengan banyak variasi serangan.
Pertemuan Jerman versus Spanyol menjadi pertarungan dua filosofi sepakbola yang kontras. Loew yang dinamis memasukkan unsur efektifitas dalam pakem staying power. Filosofi sepakbola efisien, kekuatan dan tenaga berhadapan dengan gaya sepakbola mengalir, teknik tinggi dan kolektifitas kolektif. Bermain terbuka Jerman akan termakan oleh Spanyol yang terbisa memanfaatkan ruang. Penampilan Spanyol ketika menghadapi Italia dan Rusia bisa menjadi sampel yang apik. Sebaliknya Aragones juga dipaksa memeras otak mengatasi dominasi pengaturan tempo khas Jerman. Menarik di tunggu!
Prediksi Jerman VS Spayol
Diposting oleh generation youth di 20.38
0 Comments:
Post a Comment